INOVLY - Android terkenal dengan segala kelemotannya, terlebih versi sebelum
4.1, jaman dulu kalau nggak didukung spek hardware yang mewah mana
mungkin kita bisa berpindah-pindah aplikasi dengan cepat. Beruntung pada
versi 4.1 Google membuat agak responsif, walau pun sebenarnya itu juga
karena hape jaman sekarang punya spek hardware yang udah tinggi.
Buat kamu yang masih pake hape lama, masih pakai prosesor 1 GHz dan RAM 512 mungkin harus melakukan usaha lebih untuk mengoptimalkan kinerja Android agar terasa lebih responsif. Berikut 4 aplikasi yang bisa kita pakai.
1. All-in-One Toolbox
Aplikasi ini punya 17 tools penting untuk mengoptimalkan Android kamu, antara lain: informasi baterai, penggunaan paket data, do not disturb mode, apps lock, task killer, uninstaller, apps to SD card, system cleaner, dan sebagainya.
2. Dumpster
Jika di Windows kita mengenal Recycle Bin, alat yang berfungsi untuk mem-back up file-file yang kita hapus agar nantinya bisa di re-store apabila ternyata masih kepake. Untuk Android ada satu aplikasi yang mempunyai fungsi kurang lebih sama dengan itu, namanya Dumpster. Nah aplikasi ini bisa menjadi solusi apabila terjadi kejadian seperti diatas.
Pada pengaturan default, aplikasi ini akan memback-up semua file yang terhapus. Tidak hanya terbatas pada file yang sengaja (secara manual) kita hapus namun juga memback up file-file cache yang dihapus secara berkala oleh aplikasi, seperti foursquare. Hal ini menjadi kurang efektif, karena file-file tersebut memang sudah tidak diperlukan dan justru malah menuh-menuhin hardisk jika tidak kita hapus secara berkala.
3. JuiceDefender Ultimate
Salah satu optimalisasi penghematan juga bisa dilakukan dengan memanage aplikasi. Pengaktifan paket data atau Wifi merupakan salah satu yang paling berperan dalam pemborosan baterai, ada lagi aplikasi-aplikasi background yang tidak kita sadari. Kamu bisa memanage itu semua dengan aplikasi JuiceDefender Ultimate.
Dengan aplikasi ini kamu bisa mengefektifkan penggunakan baterai dengan fitur profil yang ada. Misalkan ketika baterai sudah hampir habis kalian bisa mengaktifkan profil agresif. Fitur ini akan menutup semua konektifitas ketika baterai akan habis sehingga penggunaan baterai akan sangat efektif, sebagai bentuk optimalisasi.
4. Clean Master
Ada 3 jenis sampah yang bisa dibersihkan oleh aplikasi ini, yaitu History, Residual Files, dan Tasks. Di dalam History masih ada 2 jenis lagi, Cache dan Privacy. Cache berisi file-file dari beberapa aplikasi yang tersimpan untuk mendukung proses agar lebih cepat, seperti gambar yang tersimpan pada Google Maps, setiap kita membuka map baru maka peta itu akan tersimpan di memory. Sedangkan Privacy berisi jejak browsing internet, SMS, MMS, dan pencarian.
Fitur tambahan yang menarik adalah App Manager, dengan ini kita bisa mengelola aplikasi, bisa di backup ( dibuat file .apk) atau di-uninstall. Selain itu kita juga bisa membersihkan temporary apk files.
Perlakuan smartphone ini mirip dengan komputer, kamu harus rajin membersihkan sampah dan mematikan yang nggak perlu.
Buat kamu yang masih pake hape lama, masih pakai prosesor 1 GHz dan RAM 512 mungkin harus melakukan usaha lebih untuk mengoptimalkan kinerja Android agar terasa lebih responsif. Berikut 4 aplikasi yang bisa kita pakai.
1. All-in-One Toolbox
Aplikasi ini punya 17 tools penting untuk mengoptimalkan Android kamu, antara lain: informasi baterai, penggunaan paket data, do not disturb mode, apps lock, task killer, uninstaller, apps to SD card, system cleaner, dan sebagainya.
2. Dumpster
Jika di Windows kita mengenal Recycle Bin, alat yang berfungsi untuk mem-back up file-file yang kita hapus agar nantinya bisa di re-store apabila ternyata masih kepake. Untuk Android ada satu aplikasi yang mempunyai fungsi kurang lebih sama dengan itu, namanya Dumpster. Nah aplikasi ini bisa menjadi solusi apabila terjadi kejadian seperti diatas.
Pada pengaturan default, aplikasi ini akan memback-up semua file yang terhapus. Tidak hanya terbatas pada file yang sengaja (secara manual) kita hapus namun juga memback up file-file cache yang dihapus secara berkala oleh aplikasi, seperti foursquare. Hal ini menjadi kurang efektif, karena file-file tersebut memang sudah tidak diperlukan dan justru malah menuh-menuhin hardisk jika tidak kita hapus secara berkala.
3. JuiceDefender Ultimate
Salah satu optimalisasi penghematan juga bisa dilakukan dengan memanage aplikasi. Pengaktifan paket data atau Wifi merupakan salah satu yang paling berperan dalam pemborosan baterai, ada lagi aplikasi-aplikasi background yang tidak kita sadari. Kamu bisa memanage itu semua dengan aplikasi JuiceDefender Ultimate.
Dengan aplikasi ini kamu bisa mengefektifkan penggunakan baterai dengan fitur profil yang ada. Misalkan ketika baterai sudah hampir habis kalian bisa mengaktifkan profil agresif. Fitur ini akan menutup semua konektifitas ketika baterai akan habis sehingga penggunaan baterai akan sangat efektif, sebagai bentuk optimalisasi.
4. Clean Master
Ada 3 jenis sampah yang bisa dibersihkan oleh aplikasi ini, yaitu History, Residual Files, dan Tasks. Di dalam History masih ada 2 jenis lagi, Cache dan Privacy. Cache berisi file-file dari beberapa aplikasi yang tersimpan untuk mendukung proses agar lebih cepat, seperti gambar yang tersimpan pada Google Maps, setiap kita membuka map baru maka peta itu akan tersimpan di memory. Sedangkan Privacy berisi jejak browsing internet, SMS, MMS, dan pencarian.
Fitur tambahan yang menarik adalah App Manager, dengan ini kita bisa mengelola aplikasi, bisa di backup ( dibuat file .apk) atau di-uninstall. Selain itu kita juga bisa membersihkan temporary apk files.
Perlakuan smartphone ini mirip dengan komputer, kamu harus rajin membersihkan sampah dan mematikan yang nggak perlu.
0 Response to "4 Aplikasi Optimalkan Kinerja Android"
Post a Comment